Sabtu, 05 Maret 2011

DEBAT???Antara Pemecahan Masalah dan Menimbulkan Masalah

Salam kreatifitas!!!!

Selamat malam minggu kawan-kawan semua, jangan lupa sedia payung sebelum hujan jika ingin bepergian di wilayah Yogyakarta karena saat ini cuaca jogja sangat mudah diprediksi: pagi hangat, siang panas, sore ujan, malam dingin. Karena mudah diprediksi maka malam minggu ini saya tidak kemana, cukup dengan benda kotak “QWERTY” yang bisa membawa kita kemana-mana tanpa harus membawa payung jika hujan.xixixixi……… Mari kita berfikir kreatif bersama

Taukah anda arti debat?fungsi debat? Manfaat debat? Tujuan debat?, Sedikit pemahaman dan analisis dibawah ini semoga membantu…cekidottt!

Debat sering di adakan di sekitar kita, di warung kopi, lingkungan sekolah, dalam politik, bahkan ketika kita melaksanakan aktifitas sehari-haripun sadar atau tidak sadar debat telah kita lakukan. Obrolan di warung kopi dengan menyatakan pendapat kemudian orang lain menyampaikan argument yang berbeda maka perdebatan akan terjadi, di lingkungan pendidikan debat sering diadakan dengan kasus tertentu, di lingkungan politik debat menjadi sarana menyampaikan pemikiran politikus, di sekitar kita debat dilakukan untuk mempertahankan diri, dan masih bnyak lagi.

Arti debat Debat, menurut ahli komunikasi Asidi dipodjojo (Komunikasi Lisan 1982:59) adalah proses komunikasi lisan yang dinyatakan dengan bahasa untuk mempertahankan pendapat. Setiap pihak yang berdebat akan menyatakan argumen, memberikan alasan dengan cara tertentu agar pihak lawan berdebat atau pihak lain yang mendengarkan perdebatan itu menjadi yakin dan berpihak padanya.

Menurut bahasa (www/wikimedia.foundation.org/) Pengertian debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. Dari kedua pengertian diatas cukup kita bersepakat bahwa debat merupakan bentuk komunikasi.

Bentuk komunikasi sebenarnya tidak hanya lisan tapi juga dengan tulisan karena beberapa orang melakukan komunikasi (debat) menggunakan tulisan. Selain komunikasi, debat juga merupakan penyampaian argumentasi. Jadi ketika orang berkomunikasi belum tentu mereka berdebat karena yang dikomunikasikan bukan argument.

Selain itu debat terjadi ketika ada dua argument yang berbeda. Orang berkomunikasi kemudian menyampaikan argument tanpa ada perbedaan argument maka debat tidak akan terjadi. Lucu jika kita berdebat dengan orang yang setuju dengan argument kita.

Pertanyaannya kemudian, apakah debat ini mempunyai fungsi dan manfaat? Kenapa dua orang atau kelompok orang harus komunikasi jikalau argument dan pemikiranya berbeda? Bukankah itu akan menimbulkan masalah? Inilah yang menjadi permasalahan kita, debat berfungsi negative atau positif? Debat menimbulkan permasalahan baru atau debat dapat menyatukan pendapat sehingga akan muncul pemahaman yang satu .

Fungsi dan manfaat debat:

Fungsi:
1. Ruang menyampaikan argumen atau pendapat
2. Ruang untuk menanyakan sesuatu berkaitan dengan apa yang diperdebatkan
3. Ruang untuk mempertahankan diri terhadap argumen
4. Ruang untuk membela diri

Manfaat:
1. Member wawasan luas berkaitan dengan sesuatu yang diperdebatkan karena menyangkut dua argumen yang berbeda
2. Melatih ketrampilan berfikir
3. Melatif mental
4. melatih penguasaan argumen yang diajukan

Kita semua sepakat bahwa debat mempunyai fungsi dan manfaat yang positif, namun tujuan dari debat belum tentu positif. Atas dasar fungsi dan manfaat itulah kemudian orang memanfaatkan debat sebagai alat untuk menjatuhkan seseorang. Dalam kenyataannya debat yang kita lakukan tidak lagi berorientasi dengan fungsi dan tujuan yang positif. Banyak orang berdebat hanya untuk menjatuhkan seseorang, bukan lagi pemecahan masalah dan pengaruh positif untuk orang lain justru dibalik dan dijadikan alat pemunculan masalah baru dan menjatuhkan orang lain. Sebagian orang bangga dengan dirinya ketika bisa mempertahankan argumen.Merasa dirinya paling benar manakala orang yang kita debat sudah tidak bisa manyampaikan alasan yang rasional dan terukur. Menonjolkan diri ketika apa yang disampaikan disetujui oleh bnyak orang.

Bagaimana islam melihat debat dari sisi idiologinya

Sesungguhnya para ulama dari kalangan sahabat, tabiin dan orang setelah mereka, bila berbeda pendapat dalam suatu urusan, maka mereka mengikuti perintah ALLAH. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rosul (Sunnahnya ), jika kamu benar benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya ( QS An Nisa’ , 4:59 ). 

Mereka melakukan debat dalam bentuk dialog, musyawarah dan saling memberi nasehat secara tulus dalam berbagai masalah. Terkadang mereka berbeda pendapat dalam suatu masalah, baik terkait teori maupun praktek, namun mereka tetap bersatu, saling menjaga dan memelihara persaudaraan islam.” ( Al Fatawa : 24/172 ). 

Inilah Islam melihat debat. Debat dari kalangan sahabat dilakukan secara tulus, saling memberi nasihat yang baik, kemudian mengembalikan argumennya kepada Alquran dan Sunnah. Debat dikalangan sahabat didasari dengan tujuan yang mulia. Memberi nasihat positif disampaikan dengan cara yang tulus dan pada akhirnya dikembalikan kepada tuntunan hidup kita.

Hilangkan niat yang buruk (menjatuhkan, menyerang, menyombongkan diri, puas diri, dan bangga diri) dalam berdebat karena jika demikian maka tujuan debat positif akan berubah jadi fanatisme yang berlebihan.

Haruskah kita berdebat ? boleh saja , asalkan diniatkan dengan niat yang tulus dan apapun hasilnya kita jadikan sebagai bahan perenungan untuk menuju jalan kebaikan. Walaupun saya bukan debat-ers tapi silahkan sampaikan jika argumen berbeda.
Selamat beraktifitas, semoga bermanfaat…salam kreatif!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bagaimana komentar anda