Selamat malam,
Uda lama ga
nyoret-nyoret nih.
Berawal dari
ke-iseng-an jalan-jalan sehabis kerja ada pengalaman yang sangat berharga. Sebuah
pengalaman yang mengetuk hati kemudian memaksa untuk mempekerjakan otak dimalam
hari. Dari situlah semangat dan keyakinan terkumpul untuk bisa menjadi berarti.
Akhir pekan adalah
rejeki bagi pelaku bisnis di Yogyakarta tidak terkecuali pelaku bisnis di
Malioboro yang menjadi pusat wisata Yogyakarta. Sebuah perbandingan yang tidak
seimbang memang ketika bisnis baru berjalan 2-3tahun dibandingkan bisnis yang
sudah exis selama 20-30 tahun. Namun tidak
dikatakan bisnis jika itu dijadikan alasan, yang jelas perbedaan sangat
signifikan menjadikan kegelisahan saya ketika bisnis tempat saya berdedikasi
(maklum, baru ngikut orang) tidak se-ramai
dengan mereka.
Ada ungkapan
rumput tetangga lebih hijau yang
selalu diartikan negtif tapi bagi saya ungkapan ini awal dari kegelisahan,
berpikir, kemudian berkeyakinan bahwa saya bisa menghijaukan rumput ini lebih
hijau dari tetangga.
Trenyuh kalau orang jawa bilang, kenapa sudah
tahun ke-2 saya berdedikasi di perusahaan bisnis ini belum juga -minimal- sama
seperti mereka. Lalu apa artinya saya disini? Apa gunanya saya bekerja minimal
8 jam perhari?
Tanpa berlama-lama
maka keyakinan terkumpul “ya, saya bisa”.
Saya bisa memberi
arti, saya bisa berguna, saya bisa menjadikan rumput ini hijau.
Saya akan
rawat benih dengan air dan pupuk, akan saya potong jika rumput tidak rapi, akan
saya tanam lagi benih jika ada rumput mati, akan saya perluas ladang rumput
ini. Pasti bisa!!!!
jika suatu
saat saya tidak lagi duduk dirumput ini maka saya meninggalkan rumput yang bisa
diduduki orang lain.
Totalitas dalam
segala hal pasti tidak akan sia-sia.